Kalurahan Genjahan

Letak sumur Jambe berada dibawah Gunung Butuhan dan Gunung Payung di perbatasan Kalurahan Genjahan dengan Kalurahan Umbulrejo.

Posisi sumur jambe berdekatan dengan Pagersari, sumur lanang, bulak pelem, bulak klepu rubuh.

Menurut kasepuhan warga Padukuhan Genjahan, Pagersari adalah sumur yang digunakan Pangeran Buminoto ( Saudara Pangeran Mangkubumi ) dari Keraton Ngayogyakarta.

Sumur Lanang awal mulanya digunakan para petani pria yang mandi sepulang dari ladang.

Sumur Jambe  awalnya tempat mandi para petani wanita terutama ketika pulang dari ladang, dan sekaligus tempat mencuci pakaian warga sekitar. Disamping itu disumur Jambe pula, setiap bulan ruwah ( sya'ban ) warga Genjahan juga mengadakan upacara adat 'shodaqoh ruwah' ( sedekah ruwah ).

Tatacara upacara ritual sedekah ruwah yaitu warga mengeluarkan shodaqoh berupa ingkung dan nasi uduk ( sekul suci ) disertai aneka makanan tradisional dan jajanan pasar.

Didalam upacara tersebut terdapat peraturan bahwa setiap Pejabat Dukuh Padukuhan Genjahan wajib mengeluarkan 1 rangkaian ingkung dari ayam jago pilihan.

Dengan sedekah ruwah tersebut diharapkan semua warga berkumpul mengucapkan rasa syukur seraya mendekatkan diri kepada Sang Pencipta Allah SWT, agar Allah SWT selalu memberikan keselamatan, kesejahteraan, kesehatan, juga kedamaian warga Padukuhan Genjahan khususnya dan Warga Kalurahan Genjahan pada umumnya.

Upacara sedekah ruwah sudah dilakukan sejak Dukuh Pertama Murdino, kedua Rukiman, ketiga  Yahsi, keempat Suparno, kelima Anggit Prabowo hingga saat ini Dukuh Kandung Subagiyo.

Upacara shodaqoh ruwah dihadiri pula oleh Wakil Bupati Gunungkidul dan juga dewan kebudayaan Kapanewon Ponjong, Lurah dan Pamong Genjahan serta tokoh adat, tokoh Budaya, serta tokoh agama