Kontribusi KKN-PPM UGM dalam Penyusunan Masterplan Desa Wisata Genjahan

Suharyadi 22 Agustus 2022 10:00:22 WIB

Program Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) merupakan program wajib beberapa kampus di Indonesia salah satunya Universitas Gadjah Mada. Kampus tersebut mengirimkan tim KKN-PPM ke seluruh wilayah di Indonesia, baik di Jawa maupun di luar Jawa. Salah satu unit yang dikirimkan di pulau Jawa yaitu Unit YO076 Ponjong, Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta yang dibagi menjadi 2 (dua) kelurahan yakni Ponjong dan Genjahan.

Sub-unit Genjahan terdiri dari 11 orang yang berasal dari berbagai fakultas dan prodi. Tema besar sub-unit Genjahan yakni pemberdayaan ekonomi dan pengembangan pariwisata berbasis potensi wilayah. Salah satu program yaitu pembuatan masterplan desa wisata sebagai tindak lanjut hasil survei yang dilakukan tim. Genjahan merupakan salah satu wilayah di Kecamatan Ponjong yang berpotensi untuk menjadi desa wisata sekaligus desa budaya. Hal ini bisa dilihat dari potensi wilayah yang banyak terdapat petilasan atau peninggalan sejarah yang dirawat baik secara tertulis maupun pelestarian praktik, kondisi alam yang cocok digunakan untuk pertanian bahkan menjadi salah satu pemasok beras di Wonosari, serta berbagai kebudayaan dan kesenian yang senantiasa dilestarikan.

Masterplan yang dibuat oleh tim KKN-PPM UGM berfokus pada Bulak Janggleng yang terletak di Sakker (Sawah Kulon Kerjo) yang dibuat untuk jangka waktu 10 tahun. Hasil kesepakatan perancang didukung oleh diskusi bersama perwakilan masyarakat pada Rabu, 27 Juli 2022 di Balai Desa Kalurahan Genjahan bahwa kawasan tersebut akan dijadikan semacam terminal potensi desa Genjahan yang dilengkapi dengan paket tour wisata yang didampingi oleh pemandu wisata. Paket wisata tersebut terdiri dari paket wisata perikanan, paket ekowisata, paket wisata sejarah, dan paket wisata padukuhan. Adapun selain adanya paket wisata, dalam masterplan tersebut Sakker diusulkan dilengkapi dengan pertunjukan budaya sebagai salah satu daya tarik pengunjung dan cara untuk melestarikan kearifan lokal.

Adapun tim juga melihat bahwa kawasan Sakker ini memiliki daya tarik spot untuk mengambil gambar tenggelamnya matahari ditambah pemandangan padi saat bewarna hijau atau kuning keemasan. Tidak hanya itu, pengunjung yang datang juga bisa membeli makanan yang terjual di pinggir jalan atau duduk santai di gazebo yang sudah disediakan. Harapannya dari tempat jualan tersebut, produk UMKM yang ada di Desa Genjahan bisa turut terbantu serta pengunjung bisa menikmati kuliner khas Genjahan misalnya puli tempe, abon lele, tahu, permen asem, dll. 

Tentunya, pengembangan desa wisata ini bukan menjadi tanggung jawab dari kelompok masyarakat atau kelompok sadar wisata saja, melainkan dari seluruh lapisan masyarakat. Oleh sebab itu, kesadaran dari tiap masyarakat perlu dibangun dan dengan adanya masterplan ini, bisa menjadi langkah awal untuk menuju langkah selanjutnya. Semoga dengan adanya kerjasama antar masyarakat penguatan kapasitas dan kemampuan kepada pihak-pihak yang terlibat bisa terwujud sebab ini bukan hanya rencana pendek melainkan rencana panjang, oleh sebab itu regenerasi kepada muda-mudi serta adanya pembina dari pengembangan desa wisata ini juga sangat diperlukan.

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung